Rabu, 16 Oktober 2019

Setting Static Routing pada Cisco Packet Tracer

Halo sahabat IT, kali ini saya akan mensharing cara-cara untuk setting static routing pada aplikasi Cisco Packet Tracer

Apa sih Static Routing itu? Static routing itu adalah sebuah router yang memiliki tabel routing static yang disetting secara manual oleh para administrator jaringan. Static routing merupakan proses routing yang sangat sederhana yang dapat digunakan pada jaringan computer. Biasanya static routing digunakan pada jaringan-jaringan yang ruang lingkup nya terbilang kecil.

Baiklah saya akan jelasin cara mensetting Static Routing pada Cisco Packet Tracer

Membuat Rancangan Awal



Pertama buatlah desain jaringan seperti dibawah ini dengan menggunakan 2 Router, 2 switch, 4 PC dengan hubungan kabel dari switch ke computer dan router kabel Straight-Trough, dan dari router ke router menggunakan kabel Cross-Over. Disni saya menggunakan 2 subnet, yaitu subnet A dengan Net ID : 192.168.1.0 dan subnet B dengan Net ID : 202.77.12.0



(note : Ketika menghubungkan kabel dari switch ke router atau dari router kerouter, ingatlah port Ethernet/GigabitEthernet yang digunakan karena nanti akan mempengaruhi settingan static routing, kalian dapat memberikan note seperti gambar agar tidak lupa)

Setting IP pada PC



Selanjutnya settinglah IP pada tiap-tiap PC, dengan cara klik 2 kali pada PC lalu masuk bar desktop lalu klik IP configuration aturlah IP seperti gambar (Note : IP yang kalian gunakan dapat diubah sesuai selera), lalu masukan gateway, gateway ini nantinya akan menjadi IP untuk settingan dirouter pada subnet A. Lakukan hal yang sama pada PC yang berada di Subnet B



Setting IP Router



Setelah memberikan IP pada setiap PC, kemudian kita akan masuk settingan router agar PC pada setiap subnet bisa berkomunikasi pada router yang terhubung.
Klik 2 kali pada router masuk toolbar config pada pilihan interface klik pada port Ethernet yang terhubung dengan subnet (disini saya menggunakan port 0/0 yang terhubung dengan subnet A), setelah itu pada bar IP Address masukan IP gateway yang digunakan di PC (ex : 192.168.1.1 dan 202.77.12.1), masukan subnet mask dan pada port status centang ON.



Lalu lakukan hal yang sama pada port yang terhubung dari router0 ke router1 dan sebaliknya, gunakan jenis IP (Net ID) yang berbeda dari yang digunakan setiap subnet (ex: 10.10.10.1 dan 10.10.10.2), masukan subnet mask dan centang port status ON. IP ini nantinya akan digunakan untuk menghubungkan antara subnet A dan subnet B melalui router.



Lakukan Pengecekan



Setelah mengisi IP pada setiap Ethernet di masing-masing router, kita dapat melakukan pengecekan apakah PC sudah terhubung dengan router dengan menggunakan CMD.
Klik 2 kali pada PC pada bar desktop masuk command promp, lalu ping pada IP router yang terhubung. Kalian juga dapat melakukan pengecekkan menggunakan fitur PDU (gambar pesan), klik pada PC lalu klik pada router, hasilnya dapat kalian dipojok kanan bawah (note: jika bar PDU dipojok kanan belum terlihat klik gambar panah terlebih dahulu)



Memulai Static Routing



Selanjutnya, kita akan memulai proses Static Routing, masuk pada router lalu masuk menu config, pada bar disebelah kiri pilih static routing.
Disana terdapat menu IP Address, Subnetmask, dan Next Hop
IP Address = pada static routing IP Address yang dimaksudkan disini adalah jenis IP Address (Net ID) tujuan agar subnet A dapat berkomunikasi dengan subnet B (ex: 202.77.12.0)
Subnetmask = subnetmask harus sama sesuai dengan IP tujuan (ex: 255.255.255.0)
Next Hop = adalah IP yang dilalui router agar bisa menghubungkan subnet A dengan subnet B, atau dalam kasus ini IP pada router1 yang terhubung dengan router0 (ex: 10.10.10.2)



Lakukan hal yang sama pada router1 dengan IP yang sesuai.



Lakukan Pengecekan Akhir



Setelah semua selesai, lakukan pengecekkan dengan PDU. Klik pada PC di subnet A sebagai pengirim paket lalu klik pada PC di subnet B sebagai penerima paket. (note: mungkin pertama kali mengirim PDU akan ada failed, tapi jangan risau cobalah mengirim PDU sekali lagi, ini dikarenakan router sendiri memerlukan waktu untuk menghubungkan antara PC di subnet A dan PC disubnet B)



Nah, mungkin sekian dulu dari saya semoga bermanfaat 

0 komentar:

Posting Komentar